Ada lebih dari 60 varietas kopi, tetapi yang memiliki nilai untuk diperdagangkan hanya duia yaitu Arabica dan Robusta (canephora).
Kopi Arabica
Kopi Arabica berasal dari Brasil dan Ethiopia, termasuk kopi tertua dan tumbuh pada ketinggian antara 600 dan 1800 meter diatas permukaan laut dan memerlukan waktu yang cukup lama (sekitar 6 bulan) untuk menjadi biji yang matang.
Kopi Arabica menguasai 70% pasar kopi dunia dan memiliki banyak varietas yang tergantung pada iklim dan tanah tempat kopi ditanam. Kita mengenal kopi Toraja, kopi Mandailing, kopi Bali, kopi Columbia, kopi Brasilia dan lain-lain. Antara jenis kopi Arabica yang satu dengan lainnya memiliki perbedaan rasa.
Untuk mendapatkan kualitas biji kopi yang baik, kopi Arabika yang jatuh ke tanah segera setelah matang, sehingga harus dipanen segera untuk mencegah dari rasa dan bau tanah. Dan pengolahan kopi Arabika menggunakan metode basah yang memakan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan metode kering.
Ciri-ciri kopi Arabika :
Beraroma wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Tumbuh di daerah yang sejuk dan dingin.
Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
Rasa kopi arabika lebih halus.
Kopi arabika juga terkenal pahit.
Kopi Robusta
Untuk mendapatkan kualitas biji kopi yang baik, kopi Arabika yang jatuh ke tanah segera setelah matang, sehingga harus dipanen segera untuk mencegah dari rasa dan bau tanah. Dan pengolahan kopi Arabika menggunakan metode basah yang memakan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan metode kering.
Ciri-ciri kopi Arabika :
Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
Rasa kopi arabika lebih halus.
Kopi arabika juga terkenal pahit.
Kopi Robusta
Kopi Robusta semual tumbuh liar di Kongo-Africa dan ditemukan sekitar 1870-an. Kopi robusta berasal dari tumbuhan kopi di dataran rendah. Saat ini kopi Robusta banyak dibudidayakan di Afrika Barat dan Asia Tenggara. Dan merupakan tumbuhan kopi yang tahan terhadap kelembaban maupun penyakit dibandingkan kopi Arabica. Biji kopi Robusta tidak jatuh dari pohon ketika mereka matang, sehingga tidak perlu segera dipanen.
Kopi Robusta menguasai 30% pasar kopi dunia dan banyak digunakan untuk kopi secara komersial dalam kaleng dan instant kopi. Karena lebih murah biaya produksinya, kadang-kadang dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan citra aroma kopi yang lebih kental serta menurunkan kadar kafeinnya.
Ciri-ciri kopi robusta:
Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.
Bau yang dihasilkan khas dan manis.
Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
Tekstur yang lebih kasar dari arabika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar