Senin, 02 April 2012

Jenis-jenis Kopi

Kualitas kopi ditentukan oleh rasa, aroma, kadar kafein dan tingkat keasaman, Dan kualitas tersebut ditentukan oleh asal tanaman tersebut, yaitu dataran tinggi atau dataran rendah serta jenis tanah dimana kopi tersebut ditanam. Kopi dari dataran tinggi memiliki aroma yang sangat baik, biasanya ditanam di perkebunan pada ketinggian 600 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut sedangkan kopi dataran rendah memiliki rasa yang berbeda. Secara umum semakin tinggi ketinggian tanah, semakin baik kualitas kopi yang dihasilkan. Meskipun masalah ketinggian tanah dimana kopi tersebut ditanam bukan merupakan jaminan, bahkan ada kopi yang ditanam di dataran rendah ada yang memiliki kualitas yang bagus.

Ada lebih dari 60 varietas kopi, tetapi yang memiliki nilai untuk diperdagangkan hanya duia yaitu Arabica dan Robusta (canephora).

Kopi Arabica

Kopi Arabica berasal dari Brasil dan Ethiopia, termasuk kopi tertua dan tumbuh pada ketinggian antara 600 dan 1800 meter diatas permukaan laut dan memerlukan waktu yang cukup lama (sekitar 6 bulan) untuk menjadi biji yang matang.

Kopi Arabica menguasai 70% pasar kopi dunia dan memiliki banyak varietas yang tergantung pada iklim dan tanah tempat kopi ditanam. Kita mengenal kopi Toraja, kopi Mandailing, kopi Bali, kopi Columbia, kopi Brasilia dan lain-lain. Antara jenis kopi Arabica yang satu dengan lainnya memiliki perbedaan rasa.

Untuk mendapatkan kualitas biji kopi yang baik, kopi Arabika yang jatuh ke tanah segera setelah matang, sehingga harus dipanen segera untuk mencegah dari rasa dan bau tanah. Dan pengolahan kopi Arabika menggunakan metode basah yang memakan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan metode kering.

Ciri-ciri kopi Arabika :

Beraroma wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Tumbuh di daerah yang sejuk dan dingin.
Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
Rasa kopi arabika lebih halus.
Kopi arabika juga terkenal pahit.

Kopi Robusta

Kopi Robusta semual tumbuh liar di Kongo-Africa dan ditemukan sekitar 1870-an. Kopi robusta berasal dari tumbuhan kopi di dataran rendah. Saat ini kopi Robusta banyak dibudidayakan di Afrika Barat dan Asia Tenggara. Dan merupakan tumbuhan kopi yang tahan terhadap kelembaban maupun penyakit dibandingkan kopi Arabica. Biji kopi Robusta tidak jatuh dari pohon ketika mereka matang, sehingga tidak perlu segera dipanen.

Kopi Robusta menguasai 30% pasar kopi dunia dan banyak digunakan untuk kopi secara komersial dalam kaleng dan instant kopi. Karena lebih murah biaya produksinya, kadang-kadang dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan citra aroma kopi yang lebih kental serta menurunkan kadar kafeinnya.

Ciri-ciri kopi robusta:
Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.
Bau yang dihasilkan khas dan manis.
Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
Tekstur yang lebih kasar dari arabika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar